Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Januari, 2016

Gaji Pimpinan di Muhammadiyah

BELUM SEMUA KENAL MUHAMMADIYAH,,, 😍😍😍 Seorang pengurus yayasan bertanya: "Berapa gaji pengurus Muhammadiyah yang tertinggi dan terendah?” “Pimpinan tidak ada yang digaji, hanya karyawan yg digaji” jawab saya.  “Apa benar ? Kalau begitu dari mana sumber ekonomi mereka ?” “Semua pimpinan Muhammadiyah punya pekerjaan, tidak menganggur”. "Bagaimana kalau tugas Muhammadiyah bersamaan dengan tugas pekerjaan?” “Jika waktu berbenturan, tugas pekerjaan didahulukan, baru Muhammadiyah”. “Kalau begitu tidak profesional karena menomorduakan Muhammadiyah” “Mungkin menurut orang lain tidak profesional. Tetapi itu lebih baik karena semua pimpinan Muhammadiyah tidak ada yang berfikir mengurusi Muhammadiyah sebagai profesi. Semua berniat sbg pengabdian. Yang penting dilakukan penuh kesungguhan dan sepenuh kemampuan”.  Dahulu pernah ada gagasan memberi gaji kepada pimpinan Muıammadiyah  supaya waktu dan perhatiannya bisa penuh kepada pesyarikatan. Tanggapan Pak AR  ketika ditanya:  ”Itu niat

Namora Poso

Oleh: Denni Meilizon Koran Padang Ekspres edisi hari Minggu 24 Januari 2016 SEBAGAI Namora Poso dalam kaum kekerabatannya, Balia tahu betapa pentingnya isi surat yang baru saja dibacanya. Ia menggigil geram membayangkan segala konsekuensi logis akibat masalah pelik yang sudah disampaikan ayahnya dalam dua lembar kertas folio putih yang kini ia genggam dengan gemas. “ Udak mu menjual tanah ulayat kita, Nak,” begitu ayahnya menuliskan. “Ia membujuk semua warga menjual tanah kebun mereka untuk dijadikan perkebunan kelapa sawit. Pemodalnya cukong kaya. Tanah ulayat itu milik masyarakat yang dibagikan para Tetua,