Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Maret, 2019

Gaji Pimpinan di Muhammadiyah

BELUM SEMUA KENAL MUHAMMADIYAH,,, 😍😍😍 Seorang pengurus yayasan bertanya: "Berapa gaji pengurus Muhammadiyah yang tertinggi dan terendah?” “Pimpinan tidak ada yang digaji, hanya karyawan yg digaji” jawab saya.  “Apa benar ? Kalau begitu dari mana sumber ekonomi mereka ?” “Semua pimpinan Muhammadiyah punya pekerjaan, tidak menganggur”. "Bagaimana kalau tugas Muhammadiyah bersamaan dengan tugas pekerjaan?” “Jika waktu berbenturan, tugas pekerjaan didahulukan, baru Muhammadiyah”. “Kalau begitu tidak profesional karena menomorduakan Muhammadiyah” “Mungkin menurut orang lain tidak profesional. Tetapi itu lebih baik karena semua pimpinan Muhammadiyah tidak ada yang berfikir mengurusi Muhammadiyah sebagai profesi. Semua berniat sbg pengabdian. Yang penting dilakukan penuh kesungguhan dan sepenuh kemampuan”.  Dahulu pernah ada gagasan memberi gaji kepada pimpinan Muıammadiyah  supaya waktu dan perhatiannya bisa penuh kepada pesyarikatan. Tanggapan Pak AR  ketika ditanya:  ”Itu niat

Orang Muda Merawat Ronggeng di Talamau

KAMPUNG BARU Timbo Abu Nagari Kajai merupakan pemukiman penduduk di Talamau Pasaman Barat. Berada pada ketinggian lebih kurang 800 mdpl dan menghadap tepat kepada puncak gunung Talamau. Jalan aspal meliuk-liuk membelah perbukitan dengan kondisi lumayan bagus. Beberapa bagian jalan terdapat kerusakan, lobang-lobang kecil dan jalan berbatu. Kontur jalan yang terus menanjak dan tidak lebar, membutuhkan konsentrasi pengendara guna mengantisipasi berpapasan dengan kendaraan lain dari arah berlawanan. Untunglah, kepada kita tersaji pemandangan alam yang luarbiasa dengan udara segar yang melapangkan dada sehingga perjalanan ke salah satu pusat pelestarian kesenian Ronggeng Pasaman di Pasaman Barat ini tetap akan terasa menyenangkan. Penduduknya ramah dan menyenangkan dalam pergaulan. Bahasa sehari-hari adalah bahasa Minang dengan logat Talu, sebuah logat yang unik merupakan hasil proses akulturasi budaya di Pasaman Barat.

Komunitas Seni Serumpun Aur Kenagarian Sungai Aur Pasaman Barat: Marronggeng di Utara Pasaman Barat

SORE belum terasa lindap ketika kami sampai di halaman nan asri milik sekretariat Komunitas Seni Serumpun Aur (KSA) di jantung ibukota nagari Sungai Aur Pasaman Barat. Jejeran kendaraan bermotor berselang seling dengan tanaman bunga yang beberapa sedang mekar sedang sebagian lainnya menguarkan rasa damai dengan permainan warna warni dedaunan. Bayangan pohon kelapa sawit tua tergelepar di badan jalan beraspal yang dihiasi semak serta ilalang. Di seberang jalan, sepelemparan batu saja jaraknya berdiri gagah kantor KAN Sungai Aur berarsitektur rumah gadang bergonjong enam seakan seonggok bahtera yang berlabuh di sehamparan tanah lapang yang kurang terawat. Sesekali terdengar juga raungan mesin kendaraan bermotor yang melintas di jalan raya, truk-truk sarat muatan buah kelapa sawit, bus antar kota dari dan menuju kota Padang yang tetap setia melayani rute tersebut walaupun hanya mengangkut bangku kosong belaka, kendaraan roda dua tanpa plat nomor dengan knalpot bising, mobil pri