Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Mei, 2014

Gaji Pimpinan di Muhammadiyah

BELUM SEMUA KENAL MUHAMMADIYAH,,, 😍😍😍 Seorang pengurus yayasan bertanya: "Berapa gaji pengurus Muhammadiyah yang tertinggi dan terendah?” “Pimpinan tidak ada yang digaji, hanya karyawan yg digaji” jawab saya.  “Apa benar ? Kalau begitu dari mana sumber ekonomi mereka ?” “Semua pimpinan Muhammadiyah punya pekerjaan, tidak menganggur”. "Bagaimana kalau tugas Muhammadiyah bersamaan dengan tugas pekerjaan?” “Jika waktu berbenturan, tugas pekerjaan didahulukan, baru Muhammadiyah”. “Kalau begitu tidak profesional karena menomorduakan Muhammadiyah” “Mungkin menurut orang lain tidak profesional. Tetapi itu lebih baik karena semua pimpinan Muhammadiyah tidak ada yang berfikir mengurusi Muhammadiyah sebagai profesi. Semua berniat sbg pengabdian. Yang penting dilakukan penuh kesungguhan dan sepenuh kemampuan”.  Dahulu pernah ada gagasan memberi gaji kepada pimpinan Muıammadiyah  supaya waktu dan perhatiannya bisa penuh kepada pesyarikatan. Tanggapan Pak AR  ketika ditanya:  ”Itu niat

PUISI-PUISI DENNI MEILIZON YANG DIMUAT KORAN HALUAN PADANG EDISI 13 OKTOBER 2013

P R O S E S I   Kata menganak pada mata Rasa membeku dalam dada Tertuai luruh meraba makna Pada apa rona mengepak Pada sayap tinta bernadi Pada waktu mengeja mantra Pada akhir menggulung awal Memindai diorama dalam kepala Mencoreti api, air, tanah, dan angin Kanvaslah hatiku, Sebagaimana lukis raut wajahmu Kata menyuruk di ruas jemari Berlarian sepanjang tulang sulbi Lalu mengamuk ia pada butir darah ketika hari bergegas meminumnya Apapun dipindai dari sudut manapun Seseduh bait di bejana musim Berganti-ganti menanti-nanti Mengurung kata berbaris-baris Safa Marwa, 2013 PETIKNYA LURUH SATU-SATU Gegas detik gegar perkasa Dilucuti nikmat satu satu Masihkah kau tunggu bejanamu penuh? Lihatlah mentari setengah itu Silau dalam matamu tak terbiaskan Memutih kepala, letih raga Daun itu tertulis nama-nama Aduhai sehelai jelas ada namamu Berdoalah semoga Tuhan masih belum memetiknya Sebab, begitu terpetik dan jatuh Luruhlah engkau satu-satu

ARHOIBA

sumber ilustrasi : http://www.catherinelarose.blogspot.com Luka Dalam Bibir Ababil Marilah kejar bintang-bintang itu. Bukan pada malam ini saja, duduklah diam patuki detak jarum jam. Bukan pada malam ini saja, tunduklah Arhoiba, kau bunga mekar di atas rerumputan basah Rumput yang berbicara memacari cemara di tubir penggal detik yang ditebas jarum jam itu.

PUISI-PUISI DENNI MEILIZON YANG DIMUAT KORAN HALUAN EDISI 29 DESEMBER 2013

HIKAYAT SEBUAH RUMAH (2) Habis tiang kediaman ini Dimamah keropos dikhianati pemiliknya Di sana sini kengerian yang t ampak Kayu - kayu menghembuskan aroma rapuh Menunggu rubuh Binasalah keinginan, habislah main kita Rumah sudah reyot, rapuh pula luar dalam Tak minat bertanam bakung sebab bilik bambu itu tak ada Beranda habis cerita Tinggal jejak dalam dongeng ketika dibacakan tiap 5 tahunan Rumah kita rumah berhikayat Menyisakan pongah dalam alur cerita berseri Biasanya dipugar tiap menjelang pilihan raya Tapi tidak untuk tahun ini Sebab pemiliknya sudah beralih kunci Tadi manusia sekarang tikus sansai . 2013 SWARNABHUMI, OH Udara pekat, berjelaga Urung langit muntah gulana Sesering igau dalam tidurmu Bumi orang Muang, ranahku terpisah lautan dalam Sesepi ini Dalam ramai yang berkenaan Apa kabar separas bunga Aku masih berkabar Dalam angin dan mentari Esok. Raut itu dalam tasbih malam Ini tersingkap lelana kelana Di langit bintang