Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Januari, 2019

Gaji Pimpinan di Muhammadiyah

BELUM SEMUA KENAL MUHAMMADIYAH,,, 😍😍😍 Seorang pengurus yayasan bertanya: "Berapa gaji pengurus Muhammadiyah yang tertinggi dan terendah?” “Pimpinan tidak ada yang digaji, hanya karyawan yg digaji” jawab saya.  “Apa benar ? Kalau begitu dari mana sumber ekonomi mereka ?” “Semua pimpinan Muhammadiyah punya pekerjaan, tidak menganggur”. "Bagaimana kalau tugas Muhammadiyah bersamaan dengan tugas pekerjaan?” “Jika waktu berbenturan, tugas pekerjaan didahulukan, baru Muhammadiyah”. “Kalau begitu tidak profesional karena menomorduakan Muhammadiyah” “Mungkin menurut orang lain tidak profesional. Tetapi itu lebih baik karena semua pimpinan Muhammadiyah tidak ada yang berfikir mengurusi Muhammadiyah sebagai profesi. Semua berniat sbg pengabdian. Yang penting dilakukan penuh kesungguhan dan sepenuh kemampuan”.  Dahulu pernah ada gagasan memberi gaji kepada pimpinan Muıammadiyah  supaya waktu dan perhatiannya bisa penuh kepada pesyarikatan. Tanggapan Pak AR  ketika ditanya:  ”Itu niat

Apabila Telah Jatuh Cinta kepada Padang Panjang

ADA HAL yang selalu melekat dalam ingatan manakala menyebut kota Padang Panjang. Hujan yang tidak selalu menderu, anginnya yang lesap berebut ruang dengan kabut, hutannya yang berkelindan berpeluk-peluk dengan lembah yang basah menyesap suara binatang hutan dan bunyi kehidupan yang sedang merayakan kesyahduan dan kearifan yang dibangun melintasi abad demi abad. Dari Padang menuju Padang Panjang, jalan menukik berkelok-kelok membelah lembah dan dinding jurang bertanah liat dan karang berbatu. Air melimpah dari sulur akar-akar bergulung mengalir berkawan urat-urat tanah lalu terjun menjemput tanah, meruakkan pemandangan dan suasana, membekukan waktu dengan dingin yang nikmat. Lembah Anai yang ramainya luarbiasa. Orang-orang ramai datang dan pergi. Air Terjun tepian mandi. Tak lepas kunjungan wisatawan, kecil, muda, tua, dewasa lelaki dan perempuan. Mobil-mobil entah datang dari negeri mana berbaris terparkir melepas penat.

Unduh Buku-Buku, Mau?

Bagaimana rasanya memiliki hasil riset langka yang memuat sejarah kebudayaan dunia, yang katalognya saja berharga jutaan rupiah, secara gratis? Seperti mendapat harta karun rasanya bukan? Buka situs metmuseum dan temukan koleksi buku-buku seni langka yang sangat berharga diberikan kepada publik secara cuma-cuma.  Oh my!  Heaven! Buku-buku seperti kejayaan Afrika,  sejarah lukisan,  dan berbagai riset berharga bisa kamu dapatkan di sini secara legal.  Jika kamu berminat, meluncur ke sini dari MAYALESTARIGF.COM

RELATIVITAS KEBENARAN

Oleh: Denni Meilizon Foto disediakan oleh google BAGAIMANAKAH awal mulanya hingga bibit pohon itu tiba-tiba ada di rumah kami? Pertanyaan itu berdentam-dentam disulut orang tanpa jeda kepada keluargaku. Asal kautahu saja kawan, sebetulnya yang ditanya tidaklah lebih tahu dari yang bertanya. Kau pernah dengan kalimat demikian bukan? Artinya tak ada yang tahu atau tepatnya tidak ada yang lebih tahu dari siapapun –termasuk dalam keluargaku- kenapa bibit yang sekarang kelihatan kecil itu tetapi nantinya (bisa jadi) bakal menjadi pohon itu ada di sana. Yang kami tahu, ia tiba-tiba saja ada di sana. Tergeletak begitu saja di dekat pintu. Dari posisi letaknya, mungkin saja ada seseorang, entah siapa yang sudah meletakkannya di sana. Entah siapa itu karena sampai cerita ini kusampaikan kepadamu, aku tidak tahu yang kusebut “siapa” itu merujuk kepada “siapa”. Tak ada catatan yang ditinggal. Namun, ah  nanti dulu. Apagunanya aku bercerita kepadamu jika persoalan karakterpun

Apresiasi, Upaya Menyelamatkan Ruang Diskusi Proses Kreatif

Oleh: Denni Meilizon Ilustrasi bebas bagaimana apresiasi sastra bekerja. Dua tahun belakangan ini, semakin banyak penyair yang tergerak untuk membukukan koleksi puisi-puisinya sendiri. Angkanya luarbiasa, mengingat minat baca terhadap buku puisi yang masih rendah di Indonesia. Merujuk kepada rilis panitia Hari Puisi Indonesia tahun 2016 saja, kita peroleh informasi bahwa ada sekitar 246 buku puisi baru yang dikirim ke meja panitia. Tahun 2017 masih merujuk kepada sayembara yang sama, ada sekitar 247 buku puisi yang terbit dalam rentang setahun dan ikut sayembara itu. Bagaimana dengan Sayembara dalam merayakan Hari Puisi Indonesia pada tahun 2018 ini? Antusias sekali ternyata. Beberapa hari yang lalu, panitia melalui laman resminya www.haripuisi.info,  mengirimkan rilis sementara buku-buku puisi yang ikut sayembara, jumlahnya sudah mencapai 66 buku puisi. Dengan waktu batas akhir sayembara hingga 20 September 2018, bisa jadi angka tersebut bakal melonjak melebihi peserta sa

Festival Nan Jombang Tanggal 3: Menikmati Salawaik Dulang

Laporan: Denni Meilizon (IG: @dennimeilizon) Fotografer: Vyronium Indonesia Grup Sinar Barapi PANGGUNG malam itu (3/1) didominasi oleh   tiga buah kasur rapi dilengkapi bantal yang tertata di atasnya, pencahayaan normal, menyesuaikan dengan latar panggung ruang produksi Manti Menulik yang memang bernuansa hitam dan putih. Agaknya acara malam itu mengabaikan tata cahaya bertaburan dengan efek sesuai garis pertunjukan sebagaimana biasa. Kesempurnaan pelantang dan sistim suara agaknya merupakan hal yang utama. Sekarang dengan perlahan masuklah 6 (enam) orang penampil berpasangan yang ditandai dengan kostum masing-masing sesuai dengan pasangannya, lalu menempati kasur (properti panggung) yang disediakan di atas panggung. Dua buah pelantang dengan tonggaknya yang dibuat serendah duduk telah terlebih dahulu disiapkan pula. Tak lupa, enam gelas air minum, teh telur, teh atau air putih disajikan di atas panggung menandakan pertunjukan kali ini akan memakan waktu lama, bara