BELUM SEMUA KENAL MUHAMMADIYAH,,, 😍😍😍 Seorang pengurus yayasan bertanya: "Berapa gaji pengurus Muhammadiyah yang tertinggi dan terendah?” “Pimpinan tidak ada yang digaji, hanya karyawan yg digaji” jawab saya. “Apa benar ? Kalau begitu dari mana sumber ekonomi mereka ?” “Semua pimpinan Muhammadiyah punya pekerjaan, tidak menganggur”. "Bagaimana kalau tugas Muhammadiyah bersamaan dengan tugas pekerjaan?” “Jika waktu berbenturan, tugas pekerjaan didahulukan, baru Muhammadiyah”. “Kalau begitu tidak profesional karena menomorduakan Muhammadiyah” “Mungkin menurut orang lain tidak profesional. Tetapi itu lebih baik karena semua pimpinan Muhammadiyah tidak ada yang berfikir mengurusi Muhammadiyah sebagai profesi. Semua berniat sbg pengabdian. Yang penting dilakukan penuh kesungguhan dan sepenuh kemampuan”. Dahulu pernah ada gagasan memberi gaji kepada pimpinan Muıammadiyah supaya waktu dan perhatiannya bisa penuh kepada pesyarikatan. Tanggapan Pak AR ketika ditanya: ”Itu niat
Oleh: Denni Meilizon ilustrasi dari pulangkerja.com Elfi Wahyu Lianti mengirimkan puisi-puisi bagus ke meja redaksi. Siswa MAN Gunung Padangpanjang ini menyajikan puisi rasa kopi kepada kita semua. Lihatlah ia bagaimana bisa membentuk larik yang imajinatif dalam puisi “Sajak-Sajak Kopi” berikut ini: Kaulah kopiku / Berpadu dengan pasir putih bersih / Diseduh dengan air panas . Lalu ia membawa kita ke kedalaman filosofi dengan ungkapan begini, Oh kopiku sang hitam pekatku / Betapa enaknya dirimu / Sehingga lisan tak mampu menguraikan bahasa / Hanya sajak-sajak yang mampu kutuangkan / Menuangkan cita rasamu .