Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Desember, 2018

Gaji Pimpinan di Muhammadiyah

BELUM SEMUA KENAL MUHAMMADIYAH,,, 😍😍😍 Seorang pengurus yayasan bertanya: "Berapa gaji pengurus Muhammadiyah yang tertinggi dan terendah?” “Pimpinan tidak ada yang digaji, hanya karyawan yg digaji” jawab saya.  “Apa benar ? Kalau begitu dari mana sumber ekonomi mereka ?” “Semua pimpinan Muhammadiyah punya pekerjaan, tidak menganggur”. "Bagaimana kalau tugas Muhammadiyah bersamaan dengan tugas pekerjaan?” “Jika waktu berbenturan, tugas pekerjaan didahulukan, baru Muhammadiyah”. “Kalau begitu tidak profesional karena menomorduakan Muhammadiyah” “Mungkin menurut orang lain tidak profesional. Tetapi itu lebih baik karena semua pimpinan Muhammadiyah tidak ada yang berfikir mengurusi Muhammadiyah sebagai profesi. Semua berniat sbg pengabdian. Yang penting dilakukan penuh kesungguhan dan sepenuh kemampuan”.  Dahulu pernah ada gagasan memberi gaji kepada pimpinan Muıammadiyah  supaya waktu dan perhatiannya bisa penuh kepada pesyarikatan. Tanggapan Pak AR  ketika ditanya:  ”Itu niat

Kritikus

IG: dennimeilizon foto ilustrasi disediakan google.com TIDAK  semua puisi yang lahir dapat dibaca dengan baik sesuai maksud Penyair tanpa didahului dengan kehadiran seorang Kritikus Sastra yang bekerja membedah, menguliti dan menguji daya banting karya sastra yang lahir itu. Puisi berfungsi juga sebagai wahana untuk melenyapkan yang terlihat demi mengungkap yang tidak terlihat. Dari hakiki menjadi metaforis. Namun, menurut pendapat Adonis (penyair Arab kontemporer)  puisi yang terbaik adalah puisi yang kata-katanya sejajar dengan maknanya, tidak membutuhkan metafora. Dalam tulisan ini kali ini, kita tidak akan sependapat begitu saja dengan Adonis itu. Tetapi mari kita bersepakat dahulu bahwa puisi adalah soal rasa. Sebagai contoh: membandingkan rasa pada puisi Pablo Neruda dengan puisi Adonis misalnya, seolah-olah membandingkan nasi gudeg dengan nasi kapau. Berlainan rasanya, mungkin sama penyajiannya, serta jelas berlainan pula sensasi yang diperoleh saat menikmatinya,

KABA FESTIVAL V 2018 | 60 35 30

Oleh : Denni Meilizon Foto : Vyronium Indonesia PANGGUNG   Ruang Produksi Manti Menulik   Ladang Tari Nan Jombang  di Balai Baru, Padang Sumatera Barat kembali menjadi pusat perhatian publik seni pertunjukan, masyarakat dan pemangku kepentingan terkait dengan aktifitas kegiatan dari rangkaian pertunjukan  alek tahunan seni kontemporer KABA  Festival 2018  yang dimulai 26 November 2018 hingga 2 Desember 2018. Tema yang diusung pada t ahun ini adalah 603530. Tema tersebut terbilang cukup unik dan kreatif, diusung oleh Komunitas Galombang Minangkabau guna menandai perhelatan KABA  Festival V 2018 kali ini sebab bertepatan pula dengan 60 tahun usia Ery Mefri  seorang koregrafer internasional  asal Sumatera Barat yang merupakan insiator dan penggagas KABA Festival , 35 tahun  perjalanan   karier Nan Jombang Dance Company dan pameran 30 tahun kiprah Nan Jombang Dance Company sebagai penyelenggara festival seni pertunjukan.

Komunitas Sastra Bumi Mandeh Gelar Pelatihan di Pessel: Semangat Literasi di Hari Guru

PAGI HARI  Ahad (25/11) cuaca di kota Painan Pesisir Selatan masih terasa basah oleh tirisan hujan yang turun sejak kumandang azan subuh menggema dari menara-menara masjid dan mushala.  Matahari masih bersembunyi di atas cakrawala. Sayup-sayup terhidu juga aroma asin dari laut yang tak jauh dari kota, menyusup dari atap-atap rumah penduduk yang masih belum padat. Ada juga tercium aroma bumbu dari masakan gulai kepala ikan yang menjadi kuliner khas Pesisir Selatan. Tetapi, kesan kuat nan teramat menggembirakan tertumpu kepada satu tempat, sebuah gedung perkantoran berhalaman luas di pusat kota Painan. Kantor Dinas Kearsipan dan Perpustakaan Kabupaten Pesisir Selatan hari Ahad itu ramai sekali. Terlihat puluhan orang berdatangan lalu mengambil tempat di sebuah ruang terbuka di samping kantor sederhana itu. Cuaca yang mulai sedikit cerah membuat gairah orang-orang kembali terbangunkan. Ada jejeran kursi dan meja tertata rapi di ruang terbuka yang ditandai sebagai Kantin Literasi o