Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Agustus, 2017

Gaji Pimpinan di Muhammadiyah

BELUM SEMUA KENAL MUHAMMADIYAH,,, 😍😍😍 Seorang pengurus yayasan bertanya: "Berapa gaji pengurus Muhammadiyah yang tertinggi dan terendah?” “Pimpinan tidak ada yang digaji, hanya karyawan yg digaji” jawab saya.  “Apa benar ? Kalau begitu dari mana sumber ekonomi mereka ?” “Semua pimpinan Muhammadiyah punya pekerjaan, tidak menganggur”. "Bagaimana kalau tugas Muhammadiyah bersamaan dengan tugas pekerjaan?” “Jika waktu berbenturan, tugas pekerjaan didahulukan, baru Muhammadiyah”. “Kalau begitu tidak profesional karena menomorduakan Muhammadiyah” “Mungkin menurut orang lain tidak profesional. Tetapi itu lebih baik karena semua pimpinan Muhammadiyah tidak ada yang berfikir mengurusi Muhammadiyah sebagai profesi. Semua berniat sbg pengabdian. Yang penting dilakukan penuh kesungguhan dan sepenuh kemampuan”.  Dahulu pernah ada gagasan memberi gaji kepada pimpinan Muıammadiyah  supaya waktu dan perhatiannya bisa penuh kepada pesyarikatan. Tanggapan Pak AR  ketika ditanya:  ”Itu niat

TRAVELLING TO MINANGKABAU:Bagaua Band, SAR Band dan Lucy Band Jazz dan Rock Metal Musik Minang

Oleh: Denni Meilizon Upaya mengenalkan musik Minang kepada dunia internasional selalu menjadi perhatian bagi seniman musik Sumatera Barat. Apalagi pembauran kebudayaan selalu dibutuhkan untuk memperkaya khazanah perbendaharaan budaya itu. Sebagai sebuah komunitas etnik yang unik, Minangkabau memiliki potensi yang kaya untuk lebih digali dari berbagai sisi. Jadi, ketika gaung kunjungan pariwisata di Sumatera Barat ditabuh oleh Pemerintah, musik Minang juga semestinya harus dilirik dan kalau perlu dilakukan pemolesan ulang oleh tangan-tangan dingin seniman Minang. Tidak dapat dipungkiri, lagu-lagu Minang terutama versi lawas kini, setelah melewati tiga dekade telah menjadi legenda dan abadi. Disukai banyak orang bahkan oleh masyarakat bukan Minang. Yang tidak paham tuturan bahasa Minang. Alhasil, sesungguhnya disamping bahasa, batang tubuh musik dan lagu itulah yang menarik untuk didengar dan dikaji. Tantangan sebetulnya adalah pola pikir yang tertanam selama ini bahwa

Meleburkan Cinta ke Dalam Adat Istiadat Minangkabau

  Judul               : Istiadat Hati, Romansa Kasih Serumpun Penulis              : Sahari R Penerbit            : FAM Publishing Cetakan           : Pertama, Desember 2015 Tebal                : viii + 176 Halaman, 13 x 20 cm ISBN                : 978-602-335-107-7 Tema tentang dinamika adat, rupanya masih menjadi bahan ide yang menarik bagi Novelis di Sumatera Barat. Mengetengahkan persoalan adat Minangkabau sepertinya tidak pernah kering dari tinta pena para penulis.   Sejak zaman kolonial hingga hari ini, prosa-prosa lahir mengangkat soal-soal ke-Minangkabauan. Penggalian filosofi dilakukan. Kritik diberikan. Banyak hal yang masih patut untuk dibincang dan dituliskan. Apalagi saat ini, pemahaman keislaman di Sumatera Barat semakin meluas. Adat istiadat ditinjau ulang kembali. Generasi muda kembali mempelajari adat, disamping ia juga belajar agama. Ada beberapa hal dalam adat, setelah dirujuk kepada ajaran Islam ternyata bersesuaian. Kadang ada yang bertent