Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Mei, 2016

Gaji Pimpinan di Muhammadiyah

BELUM SEMUA KENAL MUHAMMADIYAH,,, 😍😍😍 Seorang pengurus yayasan bertanya: "Berapa gaji pengurus Muhammadiyah yang tertinggi dan terendah?” “Pimpinan tidak ada yang digaji, hanya karyawan yg digaji” jawab saya.  “Apa benar ? Kalau begitu dari mana sumber ekonomi mereka ?” “Semua pimpinan Muhammadiyah punya pekerjaan, tidak menganggur”. "Bagaimana kalau tugas Muhammadiyah bersamaan dengan tugas pekerjaan?” “Jika waktu berbenturan, tugas pekerjaan didahulukan, baru Muhammadiyah”. “Kalau begitu tidak profesional karena menomorduakan Muhammadiyah” “Mungkin menurut orang lain tidak profesional. Tetapi itu lebih baik karena semua pimpinan Muhammadiyah tidak ada yang berfikir mengurusi Muhammadiyah sebagai profesi. Semua berniat sbg pengabdian. Yang penting dilakukan penuh kesungguhan dan sepenuh kemampuan”.  Dahulu pernah ada gagasan memberi gaji kepada pimpinan Muıammadiyah  supaya waktu dan perhatiannya bisa penuh kepada pesyarikatan. Tanggapan Pak AR  ketika ditanya:  ”Itu niat

TAPI RAHIM IBU, BAGAIMANA KITA KEMBALI

Oleh: Denni Meilizon Aku tak tahu bahwa Adakah suatu dunia di mana Tak ada perbendaharaan kata: Teror dan ketakutan Menjadi bagian kehidupan manusia di sana. Darah kita dibangun dari Ingatan purba. Sejak Ayah Memancarkan air hina Dan kita berjuang hidup mati Menuju dunia baru: Sebuah indung telur yang melayang Dalam kegelapan rahim

INILAH CARA MEMBUNUH SAUDARA SENDIRI

 Oleh: Denni Meilizon Ketika kampak Ibrahim dilihat Namrudz Mengalung pada leher patung terbesar Bagi sang raja itu sebuah teror yang mesti Diselesaikan dengan mengobarkan api Dan melemparkan tubuh Ibrahim Ke tengah api menyala sebagai sebuah pesan Teror kepada khalayak ramai bahwa Siapa saja yang mengancam singgasananya Akan bernasib sama dengan Ibrahim Sayangnya ia tak tahu kalau seekor burung kecil Mengencingi api itu Dan seorang Malaikat memeluk Ibrahim hingga: Api dinginlah api, dinginlah api. Selamatkan Ibrahim! Seekor nyamuk dikemudian hari Meneror Raja Namrudz tanpa permisi Masuk ke dalam hidungnya Dan sang raja mati seketika.

Matinya Toko Buku Kami, Buku-buku yang Merindukan Pembacanya

(Artikel berikut merupakan saduran lengkap dari sebuah status di laman akun FB Boy Chandra , seorang Penulis Indonesia) Bacalah Sampai Habis. Ini Penting! Akhir-akhir ini ada beberapa hal yang membuat sedih di dunia perbukuan dan membaca di Indonesia. Selain fakta bahwa minat baca orang Indonesia yang semakin rendah. Berdasarkan 61 negara di dunia yang memiliki daftar literatur, kedudukan Indonesia berada pada peringkat nomor 60. Kita bahkan minat baca yang paling rendah. Hampir menjadi nomor terakhir, dan itu mungkin saja, jika tidak ada perubahan akan kebiasaan membaca . Sementara dari data Perpusnas, orang Indonesia hanya membaca 0-1 buku pertahun. Jumlah itu jauh lebih rendah dibanding data penduduk ASEAN yang lain, yang rata-rata membaca 2-3 buku pertahun. Sementara warga amerika serikat terbiasa membaca 10-20 buku pertahun. Orang Jepang rata-rata membaca 0-15 buku pertahun. Rata-rata negara maju adalah negara yang penduduknya rajin membaca.

Ini dia Poto-poto Kota Simpang Empat Ibukota Kabupaten Pasaman Barat dari Udara!!

Orang Pasaman Barat tentu sangat mengenal kampung halamannya. Ini lho, kota Simpang Empat dibidik dari udara oleh drone milik komunitas Anak Nagari Pasaman Barat. (Sumber poto: Sengdia Sastra)

Prof. Dr. Nadra, M.S. : Kalimat Efektif Mutlak dalam Penulisan Sejarah

Dari Bimtek Penulis Sejarah – 2016 Prof. Dr. Nadra, M.S. : Kalimat Efektif Mutlak dalam Penulisan Sejarah Oleh: Dasril Ahmad (Kritikus Sastra) KALIMAT efektif mutlak digunakan dalam penulisan sejarah, karena penulisan (karya) sejarah termasuk kategori karya ilmiah. Dalam kaidah berbahasa Indonesia yang benar, penulisan karya ilmiah mesti menggunakan ragam bahasa standar atau baku, yaitu; kalimatnya harus jelas, lugas, teratur, tepat makna, dan sistematis, yang lazim juga disebut dengan kalimat efektif. Hal itu dikemukakan Guru Besar Linguistik Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Andalas, Padang, Prof. Dr. Nadra, M.S., ketika tampil sebagai pemateri “Bahasa Indonesia” pada “Bimbingan Teknis Peningkatan Kapasitas Tenaga Kesejarahan bagi Penulis Sejarah – 2016” dilaksanakan Direktorat Sejarah Kemendikbud RI, bekerja sama dengan Badan Pelestarian Nilai Budaya (BPNB) dan Masyarakat Sejarawan Indonesia (MSI) Sumbar, di Padang, Selasa (10/5).

Tujuh Kehebatan Soeharto, Presiden Kedua Indonesia

SULIT untuk tidak mengakui bahwa di era pemerintahan Soeharto, Indonesia berada pada masa-masa ‘kejayaan’. Apalagi kalau membandingkannya dengan realita hari ini. Di tangan The Smiling General, reputasi Indonesia di mata dunia semakin mencengkeram. Soeharto ‘membenahi’ dan merintis dengan rapi warisan pemerintahan Soekarno. Menutupi borok-borok dan meredam aksi-aksi yang dianggap mengganggu, tidak perlu atau bahkan mengancam keberlangsungan hidup negeri ini. Mendoktrin dan menciptakan image sebagai seorang pemimpin yang hebat dan nyaris tak ada cacat. Ada kekuatan apa saja di balik tangan Soeharto? Kali ini Boombastis akan mengulasnya untuk Anda.

APBD TEMATIK, SEBUAH WACANA

Oleh: Denni Meilizon Prolog Seorang petani memiliki satu hektar tanah kosong. Tanah yang subur. Ia percaya kalau di atas tanahnya itu ia bisa menanam tumbuhan apa saja. Suhu sekitar juga sangat mendukung. Topografi tanah, kontur dan kerapatan teksturnya juga sangat bagus. Pendeknya, ia kemudian bertekad akan memanfaatkan tanah itu sebagai sumber pendapatan keluarga di masa depan. Kemudian ia mulai menginvestasikan uang untuk pengadaan bibit tanaman. Ia beli tiga batang bibit kayu manis. Lima batang bibit buah alpukat. Sepuluh batang bibit cengkeh. Lima batang bibit buah jeruk. Dan bibit tanaman lain-lainnya. Setiap hari, selama satu atau dua minggu ia menanam semua bibit itu dengan gembira. Ia membayangkan panen semua tanaman itu kelak akan menambah pundi-pundi keluarga. Ia sangat percaya diri. Ia merasa, pengalamannya sebagai petani selama ini cukup untuk membuat bibit-bibit aneka tanaman itu bakal menghasilkan sesuai apa yang ia harapkan.

Anak-Anak: Dunia Imajinasi Dalam Bingkai Sastra

( Artikel berikut ini telah diterbitkan oleh Harian Rakyat Sumbar, edisi Sabtu 21 Mei 2016 Halaman Budaya) Oleh: Denni Meilizon Dunia kanak-kanak seharusnya merupakan bauran antara daya imajinasi sekaligus kenyataan. Keduanya memantik rasa bahagia, nyaris tanpa beban dan karena itu memandang dunia dari sudut yang berbeda, menimbulkan rasa ingin tahu dan citra keindahan. Dunia mereka dibangun dari pondasi kekaguman. Segala hal, apapun yang kita namakan dengan lingkungan, dalam persepsi kanak-kanak merupakan ruang untuk dijelajahi dan dieksploitasi dengan pengungkapan yang unik, diluar jangkauan nalar dan logika orang-orang dewasa.

Majalah Glosaria

Ini adalah Majalah Glosaria terbitan Badan Perpustakaan dan Kearsipan (BPAD) Sumatra Barat. Di edisi kali ini anda bisa membaca beragam tulisan menarik dari para intelektual Sumatra Barat, seperti Yose Hendra, seorang akademisi yang menaruh perhatian pada arsip-arsip kuno Sumbar, kali ini dia bercerita tentang kearifan lokal orang Minang dalam menghadapi bencana seperti yang terekam dalam berbagai arsip. Ada juga tulisan Deddy Arsya, seorang sastrawan-sejarahwan dan cerpen Karta Kusumah, penulis muda Sumbar yang kian cemerlang sinarnya di dunia sastra Indonesia. Laporan khusus kali ini mengangkat transformasi yang dilakukan BPAD Sumbar dalam menghadapi perubahan zaman. Silakan diunduh majalah setebal 48 halaman ini di sini