Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Juni, 2014

Gaji Pimpinan di Muhammadiyah

BELUM SEMUA KENAL MUHAMMADIYAH,,, 😍😍😍 Seorang pengurus yayasan bertanya: "Berapa gaji pengurus Muhammadiyah yang tertinggi dan terendah?” “Pimpinan tidak ada yang digaji, hanya karyawan yg digaji” jawab saya.  “Apa benar ? Kalau begitu dari mana sumber ekonomi mereka ?” “Semua pimpinan Muhammadiyah punya pekerjaan, tidak menganggur”. "Bagaimana kalau tugas Muhammadiyah bersamaan dengan tugas pekerjaan?” “Jika waktu berbenturan, tugas pekerjaan didahulukan, baru Muhammadiyah”. “Kalau begitu tidak profesional karena menomorduakan Muhammadiyah” “Mungkin menurut orang lain tidak profesional. Tetapi itu lebih baik karena semua pimpinan Muhammadiyah tidak ada yang berfikir mengurusi Muhammadiyah sebagai profesi. Semua berniat sbg pengabdian. Yang penting dilakukan penuh kesungguhan dan sepenuh kemampuan”.  Dahulu pernah ada gagasan memberi gaji kepada pimpinan Muıammadiyah  supaya waktu dan perhatiannya bisa penuh kepada pesyarikatan. Tanggapan Pak AR  ketika ditanya:  ”Itu niat

Sajak-sajak Saya yang Dimuat Suratkabar Harian Singgalang Terbitan Minggu 29 Juni 2014

Ziarah menziarahi tidurmu melamun lelahku bicara doa dekaplah gumam sebalik mimpi sunyi itu mari merenda takdir merangkaklah bulan hinggapi keliaran jiwa melenalah malam sahuti debur di dada ganti berganti rahim berkunjung dalam sebiduk kemudian bergelung pula pinta berdoa ia gemuruh di dada menziarahi tidurmu berharap kekosongan memagutku menuangkan umpama lalu berjumpa Safamarwa, Februari 2014

PULANG KAMPUNG

Aku adalah rumput liar di tepi hutan Kelana yang gontai, suara desir air di antara batu kali, dan ingatan yang tersangkut di cakrawala. Aku adalah buah para-para yang menepi ditingkah riak Gemericik air sungai di celah bebatuan, Punai, Serindit dan Emprit di pucuk pohon kapas dan sulur sulur padi Aku adalah awan gemawan di angkasa raya Disanalah batuku, disanalah tanahku, disanalah sungaiku Bermusim angin selalu berkabar, melukis rona di pipi menikam ingin Duhai tanah kelahiranku, tanah ibuku… kau seperti selalu Berkelindan rindu, mengimbau pulang. 2012

Disbudpar Potong Biaya Produksi Kelompok Seni Nan Tumpah

Biaya Produksi Seniman Dipotong Penampilan Komunitas Seni Nan Tumpah (KSNT) di Festival Nasional Teater Tradisional 2014 di Jakarta. Padang, Padek— Komunitas Seni Nan Tumpah (KSNT) yang mewakili Sumbar pada Festival Nasional Teater Tradisional 2014 di Jakarta, 13-18 Juni lalu, berhasil meraih penghargaan sebagai Grup Penampil Terbaik. Hanya saja, prestasi itu tak sepenuhnya bisa dinikmati para seniman yang berkreativitas di grup yang dikelola secara swadaya tersebut. Pasalnya, biaya produksi sebesar Rp 10 juta (setelah potong pajak jadi Rp 8 juta) yang diberikan panitia penyelenggara (Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, red) kepada KSNT, dipotong sebesar Rp3 juta oleh Kepala Seksi Seni dan Film Bidang Seni dan Nilai Budaya Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Sumbar Anita Dikarina. Hal tersebut diungkapkan pimpinan KSNT Mahatma Muhammad dalam relis yang dikirim ke Padang Ekspres , Kamis dini hari (26/6). Dalam relis tersebut dijelaskan bahwa Anita Dikarina bersama