Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Oktober, 2018

Gaji Pimpinan di Muhammadiyah

BELUM SEMUA KENAL MUHAMMADIYAH,,, 😍😍😍 Seorang pengurus yayasan bertanya: "Berapa gaji pengurus Muhammadiyah yang tertinggi dan terendah?” “Pimpinan tidak ada yang digaji, hanya karyawan yg digaji” jawab saya.  “Apa benar ? Kalau begitu dari mana sumber ekonomi mereka ?” “Semua pimpinan Muhammadiyah punya pekerjaan, tidak menganggur”. "Bagaimana kalau tugas Muhammadiyah bersamaan dengan tugas pekerjaan?” “Jika waktu berbenturan, tugas pekerjaan didahulukan, baru Muhammadiyah”. “Kalau begitu tidak profesional karena menomorduakan Muhammadiyah” “Mungkin menurut orang lain tidak profesional. Tetapi itu lebih baik karena semua pimpinan Muhammadiyah tidak ada yang berfikir mengurusi Muhammadiyah sebagai profesi. Semua berniat sbg pengabdian. Yang penting dilakukan penuh kesungguhan dan sepenuh kemampuan”.  Dahulu pernah ada gagasan memberi gaji kepada pimpinan Muıammadiyah  supaya waktu dan perhatiannya bisa penuh kepada pesyarikatan. Tanggapan Pak AR  ketika ditanya:  ”Itu niat

Ami ingin Pulang ke Masa Lalu

Oleh: Denni Meilizon DIA SUDAH terbiasa menunggu. Dulu, beberapa tahun sebelum hari ini, ia terbiasa menunggu lelaki itu di dalam kamar. Ia akan duduk di pinggir ranjang dekat dengan jendela. Ia hapal benar, jika lewat tengah malam, setelah lampu-lampu rumah dimatikan, lelaki itu akan datang berkunjung dan berdiri di balik jendela. Berdiri? Ya, setelah melalui proses yang tidak biasa.   Lelaki itu datang mengendap-ngendap bagai pencuri. Tetapi ia sudah hapal letak kamar gadis itu. Gadis di dalam kamar, seperti biasa dapat merasakan debar jantungnya berdetak lebih kencang. Kadang ia merasa mendengar degup jantung sendiri. Biasanya pada degup yang keseratus sekian, sebuah ketukan halus pada jendela akan menghipnotisnya untuk mendekat. Menempelkan badan ke jendela. Melekatkan telinga rapat-rapat. Ia tahu jika di luar, lelaki itu sedang menempelkan bibirnya ke jendela pula. Ah, Lelaki itu, setelah mengetuk jendela sepelan mungkin biasanya ia akan menutupi kepalanya dengan kai

Hanya Cinta Kasih yang Membuat Musuh Diampuni dan Penganiaya boleh Dimaafkan

Oleh: Denni Meilizon ADA suara kebenaran dari luar diri manusia yang menuntut untuk hidup sesuai arah jalan yang lurus. Suara itu menggema dalam kitab-kitab suci agama, bukan monopoli satu agama saja tetapi ayat-ayat penuntun jalan itu bisa ditemukan oleh orang-orang yang mencari dari berbagai penganut agama dan keyakinan di dalam kitab suci masing-masing. Ada banyak sekali ayat-ayat tersebut, dan tidak pula dapat dinafikan bahwa kitab suci milik agama manapun memang dimaksudkan sebagai penuntun, pegangan dan peta kehidupan yang harus diamalkan oleh penganut agama jika ingin hidup yang benar dan diberkahi cinta, kasih sayang, pengampunan, kebahagiaan serta memperoleh rahmat dari Tuhan semesta alam. Namun, praktiknya dalam keseharian manusia tidaklah semudah saat membaca ayat-ayat dalam kitab suci. Kehidupan manusia merupakan dinamika, medan perjuangan antara kasih sayang, cinta, amarah, kebencian, persahabatan, pengorbanan, ego, kerelaan, kesombongan, keikhlasan, raku

Jika Orang Berdusta Tentulah Kami tak Serta

foto: Amigos Travellers KETIKA kecil saya merupakan murid sekolah dasar yang banyak tanya soal agama, begitu menurut tuturan guru-guru sekolah dikemudian hari. Pertanyaan saya kata mereka, sering bikin kening guru agama berlipat untuk kemudian ia memilih menunda memberi jawaban. Barangkali saya   kemudian tidak ambil pusing jika kemudian dijawab atau tidak. Barangkali, jawaban bagi anak kecil tidaklah penting karena anak kecil tidak paham betul apa yang ia tanyakan. Saya bertanya karena dijejali oleh buku bacaan sejak kecil. Bacaanlah yang memantik pertanyaan dalam pikiran saya. Dan hari ini, walaupun bukan seorang penganut agama yang baik lagi taat tetapi saya kadang agak tidak enak hati juga manakala membaca atau melihat materi yang dibaluti embel-embel keberimanan, mengayak-ayak narasinya dengan bahasa agamais namun tidak dilengkapi dengan sumber bacaan dan referensi, disebarkan pula oleh orang yang tidak dapat dijadikan rujukan. Perkara agama bukan gampangan. Ia per