BELUM SEMUA KENAL MUHAMMADIYAH,,, 😍😍😍 Seorang pengurus yayasan bertanya: "Berapa gaji pengurus Muhammadiyah yang tertinggi dan terendah?” “Pimpinan tidak ada yang digaji, hanya karyawan yg digaji” jawab saya. “Apa benar ? Kalau begitu dari mana sumber ekonomi mereka ?” “Semua pimpinan Muhammadiyah punya pekerjaan, tidak menganggur”. "Bagaimana kalau tugas Muhammadiyah bersamaan dengan tugas pekerjaan?” “Jika waktu berbenturan, tugas pekerjaan didahulukan, baru Muhammadiyah”. “Kalau begitu tidak profesional karena menomorduakan Muhammadiyah” “Mungkin menurut orang lain tidak profesional. Tetapi itu lebih baik karena semua pimpinan Muhammadiyah tidak ada yang berfikir mengurusi Muhammadiyah sebagai profesi. Semua berniat sbg pengabdian. Yang penting dilakukan penuh kesungguhan dan sepenuh kemampuan”. Dahulu pernah ada gagasan memberi gaji kepada pimpinan Muıammadiyah supaya waktu dan perhatiannya bisa penuh kepada pesyarikatan. Tanggapan Pak AR ketika ditanya: ”Itu niat
PUISI DENNI MEILIZON
kelahiran
melalui
jalan yang kini
akan
disebut sebagai puisi itu
aku telah
mengajakmu
menjarak
dari kesedihan
airmata
tidak bisa
kita jahiti jarak itu
membuka
mata bersahaja
dalam
keseluruhan kerja
menjadi
manusia ini
pembicaraan
diselingi airmata
dan darah
tumpah lagi di lain tempat
kelak
jalan itu akan disebut bahagia
gembira
dalam bahasa atau apapun
yang tidak
pernah kita pahami benar
sesungguhnya
apa
kita
meraba ia
dengan
kerendahatian
terbangun
dan terjaga
si tubuh
fana pengetahuan
atau omong
kosong belaka.
2018
labirin
mari
sayangku,
perbincangan
kita
telah
kembali ke pangkal
senoktahpun
tak menyimpul
ujung
jalan tak menawarkan apapun
tubuh fana
kita mengirap ke dalam tabir
masih
mencari keluar labirin
puisi kataku
misteri bagimu
mari
sayangku, kita terjaga
sebelum
abad-abad melintas
dan
peradaban kita terbangun
dari tidur
kita yang gembira.
2018
dongeng
1/
amos
mengubah cahaya malih rupa itu
dari nyala
yang jauh
kini
belantara gemerlap
sesuatu telah
turun menerangkan
sebelum
nubuat didengarkan
bermiliun
suara dari getar yang senyap
di dalam
bait tuhan
2/
imam-imam
menggegerkan murka
mengubah
persembahan
panah-panah
kematian
tombak
juga pedang yang dihunus
melukadarahi
mezbah
pelataran
rumah keabadian
3/
kehancuran
mendekat
pekat
malam menyala
seperti
fajar menggulung malam
mulut amos
si gembala
menyerpihkan
gumam
terlihat
seperti potongan daging
milik
saudaranya yang ia kasihi
jamuan
terakhir tak sempat
suara
getar lenyap
para raja
mabuk berapi-api
keberimanan
ayat-ayat baru para imam
menyanjung
memberi kuasa abadi
4/
di istana
raja-raja
dalam
kitab-kitab
kita
mencari amos
ia hilang
ketika kata pertama
nubuat
difirmankan.
2018
ketika
ayah ada di rumah
kita menunggu
laba-laba dari persia
ia
mengantar madu untuk pesta kebun
udara
penuh dengan serbuk sari bunga
yang
daripadanya asal segala benang milik bunda
aku
melihat danau telah meluah menjadi sungai
dan kita
adalah teman seperjalanan
menuju
pulau bajak laut penuh koin emas
aku jadi
mualim dan kau nakhoda
bunda
adalah lautan yang selalu berdoa
ia lagu
latar kita
maka
kadang ia berdendang
tetap doa
“bisakah
mualim meramal badai?”
kaubertanya
membentang peta
jalur
pelayaran kita mencari dunia harapan
kulihat
lekuknya ada prasasti ada diorama,
ada
fragmen ada aku ada bunda,
ada terang
“aku
melihat..” kataku
“nakhodaku
menjelajahi delapan samudera," sambungku
kau
memberi binar mata
meminta
peluk kepada bunda
“ayah,
berapa upah ayah untuk
selalu ada
menjadi mualim bagi nakhoda?”
2018
pulang,
selalu pulang
apa yang
ada dari bayangan.
rumah atau
apapun yang disebut sebagai ruang.
penglihatan
atau apapun yang disebut sebagai waktu.
jalan
yang dicari. rasa yang tercecap.
milyar tahun
lampau.
asal mula
dari segala.
degup
dalam hampa. sunyi pada apa.
dentum
dalam hampa.
semesta
tahun cahaya.
asal
tubuh, zat tak berawal tak berakhir.
dari
dengung, ataukah dari senandung.
dari
selain tulang rusuk atau dari lumpur busuk.
jiwa,
napas semesta.
nama
benda, peta tanda.
jalan
pulang, selalu pulang.
pada rumah
atau apapun yang disebut sebagai ruang.
atau
apapun yang disebut sebagai waktu.
sejak
sunyi hingga bunyi. dari bunyi kepada sepi.
dari
bayangan hingga ujung semesta.
petala
petala. galaksi lubang hitam.
rasa.
benda. ah, nama.
yang tahu
segala nama. tahu semua tanda.
beri degup
beri dengung.
beri bunyi
beri senandung.
dari
titik. garis. ujung, pangkal. kembali ke titik.
rusuk,
lumpur. busuk, tersungkur.
cahaya.
cahaya. cahaya.
surga,
neraka.
2018
*Dimuat koran Padang Ekspres, 29 April 2018
Komentar
Posting Komentar
Selamat datang dan membaca tulisan dalam Blog ini. Silakan tinggalkan komentar sebagai tanda sudah berkunjung, salam dan bahagia selalu.