Langsung ke konten utama

Gaji Pimpinan di Muhammadiyah

BELUM SEMUA KENAL MUHAMMADIYAH,,, 😍😍😍 Seorang pengurus yayasan bertanya: "Berapa gaji pengurus Muhammadiyah yang tertinggi dan terendah?” “Pimpinan tidak ada yang digaji, hanya karyawan yg digaji” jawab saya.  “Apa benar ? Kalau begitu dari mana sumber ekonomi mereka ?” “Semua pimpinan Muhammadiyah punya pekerjaan, tidak menganggur”. "Bagaimana kalau tugas Muhammadiyah bersamaan dengan tugas pekerjaan?” “Jika waktu berbenturan, tugas pekerjaan didahulukan, baru Muhammadiyah”. “Kalau begitu tidak profesional karena menomorduakan Muhammadiyah” “Mungkin menurut orang lain tidak profesional. Tetapi itu lebih baik karena semua pimpinan Muhammadiyah tidak ada yang berfikir mengurusi Muhammadiyah sebagai profesi. Semua berniat sbg pengabdian. Yang penting dilakukan penuh kesungguhan dan sepenuh kemampuan”.  Dahulu pernah ada gagasan memberi gaji kepada pimpinan Muıammadiyah  supaya waktu dan perhatiannya bisa penuh kepada pesyarikatan. Tanggapan Pak AR  ketika ditanya:  ”Itu niat

Benarkah Anda Orang yang Cerdas? 10 Tanda ini Jawabannya


Merilis ulang dari Nationalgeographic.co.id, siapapun pasti akan merasa senang dan tersanjung bila dikategorikan sebagai orang yang cerdas. Semua orang pun menghubungkan beberapa perilaku sebagai tanda kecerdasan seseorang. Namun hal ini ternyata tidak sepenuhnya benar.

Sains seringkali berkata lain dengan apa yang selama ini kita percaya. Salah satunya adalah dalam tanda kecerdasan seseorang. Berikut ini adalah 10 tanda kecerdasan seseorang menurut sains yang dirangkum dari Business Insider, Jumat (24/8/2018).

1. Berani mengkritik diri

Seringkali kita mengkritik orang lain atas pendapat mereka agar terlihat sebagai orang yang pintar dan menguasai suatu hal. Tidak jarang juga kita berpura-pura tahu segalanya dan mencoba mengkritik orang lain. Sayangnya, anggapan ini tidak sepenuhnya benar.

Sebuah penelitian yang dipublikasikan dalam Journal of Personality and Social Psychology menemukan, orang yang berani mengkritik dirinya sendiri adalah orang yang cerdas. Dengan kata lain, orang cerdas menerima kekurangannya dan menjadikan hal tersebut sebagai dorongan untuk belajar lebih giat.

Temuan tersebut didapatkan oleh para peneliti setelah membandingkan bagaimana prediksi para siswa seusai menjalani sebuah tes. Siswa yang memiliki nilai lebih rendah cenderung mengira nilainya lebih bagus. Sebaliknya, siswa bernilai tinggi justru memprediksi nilainya rendah.

2. Rasa Penasaran

Rasa penasaran adalah jalan masuk menuju pengetahuan. Hal ini menandakan rasa keingintahuan seseorang terhadap hal baru.

Sejalan dengan itu, penelitian yang dipublikasikan dalam Journal of Individual Differences, para peneliti menemukan bahwa orang yang bernilai IQ lebih tinggi cenderung lebih penasaran dan terbuka terhadap gagasan baru.

Kecerdasan dan rasa ingin tahu memang selalu beriringan. Orang cerdas cenderung ingin tahu banyak hal mulai dari kehidupan sehari-hari hingga pertanyaan-pertanyaan filosofis tentang alam semesta.

3. Melengkapi kalimat orang Lain

Pernahkah Anda secara spontan melengkapi kalimat teman atau lawan bicara ketika mereka terlihat mengalami kesulitan memilih kata? Jika iya, hal tersebut menandakan bahwa Anda cerdas.

Dapat mengukur apa yang orang katakan atau bagaimana perasaan mereka merupakan tanda bahwa Anda cerdas secara emosional. Itu karena berempati dan menyelaraskan emosi dengan orang lain memungkinkan anda melihat dunia dari sudut pandang orang lain.

Orang yang mampu berhubungan dengan orang lain dan mengerti bagaimana perasaannya, cenderung terbuka terhadap orang dan hal-hal baru. Ini merupakan efek positif dari adanya kecerdasan.

4. Kontrol diri

Sebuah penelitian yang dipublikasikan pada Psychological Science pada 2009 menguji bagaimana pengendalian diri berkaitan dengan kecerdasan. Mereka merekrut beberapa peserta kemudian memberikan tes intelejensi dan menawarkan uang kepada para peserta.

Para peserta yang menyelesaikan tes kemudian langsung pulang menerima uang, lebih sedikit dibanding orang yang mau menunggu lebih lama setelah tes. Hasilnya, orang yang mau menunggu lebih lama ternyata punya nilai intelejensi lebih tingi.

Temuan ini menunjukkan bahwa orang cerdas memiliki kontrol diri yang kuat dan bisa menolah keputusan impulsif (dengan segera pulang setelah tes).

5. Berpikiran terbuka

Menurut sebuah penelitian di University of Pennsylvania, orang cerdas cenderung mau melihat sesuatu dari perspektif yang lain daripada hanya menerima satu sudut pandang saja.

Selain itu, orang cerdas cenderung merumuskan pendapat setelah mempertimbangkan beberapa sudut pandang, bukan hanya melakukan penilaian cepat. tidak hanya itu, orang cerdas cenderung terbuka terhadap gagasan baru yang berkontribusi pada kecerdasan mereka. Mereka juga lebih percaya diri dengan pendapat mereka, tapi tidak manipulatif.

6. Menyukai coklat

Apa hubungan kecerdasan dengan coklat? Mereka memiliki benang merah pada senyawa yang disebut flavanoid yang ditemukan dalam kakao. Flavanoid ternyata bisa meningkatkan kerja kognitif. Ini dibuktikan oleh para peneliti dari Universities of Roma and L'Aquila, Italia.

Para peneliti melakukan penelitian tentang efek konsumsi coklat pada fungsi otak seperti memori, perhatian, dan kecepatan pemrosesan. Hasilnya, makan coklat punya efek positif pada kerja otak tersebut.

7. Suka menunda

Apakah Anda sering melakukan pekerjaan dekat dengan tengat waktu? Jika ya, bisa jadi ini adalah sebuah tanda bahwa Anda seorang yang cerdas. Sebuah penelitian menunjukkan bahwa menunda suatu hal berarti Anda meluangkan lebih banyak waktu dan tidak melompat pada kesimpulan atau memilih solusi termudah.

Selain itu, orang yang cerdas cenderung menunda karena lebih memilih melakukan pekerjaan yang dianggap lebih berharga terlebih dahulu.

8. Tidak tahan dengan kebisingan

Suara bising selalu dianggap sebagai pengganggu konsentrasi. Hal ini juga sebagai penanda kecerdasan seseorang. Sebuah penelitian dari Northwestern University pada 2015 lalu menilai kemampuan memecahkan masalah oleh 100 orang peserta.

Hasilnya, para peserta mengaku bahwa mereka ingin mematikan suara bising yang tidak relevan untuk menghasilkan solusi kreatif dan inovatif. Para peneliti menyimpulkan bahwa orang yang terganggu dengan suara bising berarti bisa fokus pada dua stimulan sekaligus. Ini diartikan sebagai pemikiran yang lebih kreatif.

9. Mengaitkan dua hal

Apakah Anda sering menghubungan dua hal yang mungkin sebenarnya tidak benar-benar terkait? Jika iya, mungkin hal ini menandakan bahwa Anda memiliki pikiran yang lebih kreatif dan cerdas.

"Kebanyakan orang dapat melihat pola, tapi orang yang sangat cerdas melihatnya dengan lebih cepat dan mereka sering meligat pola dalam segala hal," tulis seorang spesialis berbakat dalam Quora.

Menghubungkan hal-hal yang berbeda merupakan tanda dari pikiran konseptual, berpikiran terbuka, dan tidak melihat hanya secara harfiah.

10. Tidak masalah dengan kesendirian

Jika dalam keadaan sendiri tidak membuat Anda merasa bosan, maka hal ini adalah sebuah keberuntungan. Menurut British Journal of Psychology, orang yang lebih nyaman sendiri adalah orang yang lebih cerdas. Selain itu, jika Anda sering berbicara pada diri sendiri, itu adalah tanda kejeniusan.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Puisi Fiksi dalam Sorak Sorai Kepergian dan Penantian

 (Kolom Apresiasi di SKH Haluan, 11 September 2016) Oleh Denni Meilizon AGAKNYA kata “rindu” memang tidak pernah bisa dipisahkan dari sebuah jarak antara kepergian dengan penantian. Sebagaimana sebuah kapal yang melayari lautan, perjalanan telah membawa semua ekspektasi kata “rindu” yang malih rupa kemudian dengan sebutan kenangan. Sedangkan kenangan selalu berupa sebentuk rumah, kebersamaan dan jejak. Puisi “Yang Ditahan Angin Rantau” menggambarkan betapa kenangan telah berumah di tanah perantauan sedangkan di kampung halaman tertinggal sebentuk ingatan. Larik begini, Sepanjang malam adalah angin yang berembus menikam jauh sampai ke putih tulang/ Penyair seakan memberitahukan kepada kita bahwa rindu rumah kampung halaman telah mencukam dalam sampai titik paling rendah, sampai ke tulang.   Anak rindu kepada masakan Ibunda dan tepian mandi ketika kanak-kanak. Tetapi, puisi ini bukanlah hendak menuntaskan keinginan itu. Tak ada waktu untuk menjemput kenangan. Lihatlah larik

DIALOG SUNYI REFDINAL MUZAN DALAM SALJU DI SINGGALANG

Harian Umum RAKYAT SUMBAR edisi SABTU, 25 Januari 2014 Ketika menutup tahun 2013 lalu, Refdinal Muzan kembali menerbitkan kumpulan sajaknya dengan judul "Salju di Singgalang". Penyair melankonis dan teduh ini benar-benar sangat produktif "berkebun" kata-kata. Bahasa qalbunya menyala. Sajak-sajaknya mencair mencari celah untuk mengalir dengan melantunkan irama yang mengetuk-ngetuk pintu bathin pembaca, mengajak bergumul, berbaris lalu berlahan lumat bersama kelindan kata yang merefleksikan pergerakan kreatifitas kepenyairannya. Membaca sajak-sajaknya memberikan ruang untuk berdialog lalu menarik  kita untuk ikut ke dalam pengembaraan dengan wajah menunduk, bertafakur dalam sunyi, menghormati kemanisan sajak yang disajikan berlinang madu.

KAJIAN PUISI-BUNYI DALAM SAJAK

BAB I  PENDAHULUAN   1.1          Latar Belakang Sastra merupakan cabang seni yang mengalami proses pertumbuhan sejalan dengan perputaran waktu dan perkembangan pikiran masyarakat.  Demikian pula sastra Indonesia terus berkembang sesuai dengan tuntutan zaman, karena sastra adalah produk  (sastrawan) yang lahir dengan fenomena-fenomena yang ada dalam kehidupan masyarakat.