BELUM SEMUA KENAL MUHAMMADIYAH,,, 😍😍😍 Seorang pengurus yayasan bertanya: "Berapa gaji pengurus Muhammadiyah yang tertinggi dan terendah?” “Pimpinan tidak ada yang digaji, hanya karyawan yg digaji” jawab saya. “Apa benar ? Kalau begitu dari mana sumber ekonomi mereka ?” “Semua pimpinan Muhammadiyah punya pekerjaan, tidak menganggur”. "Bagaimana kalau tugas Muhammadiyah bersamaan dengan tugas pekerjaan?” “Jika waktu berbenturan, tugas pekerjaan didahulukan, baru Muhammadiyah”. “Kalau begitu tidak profesional karena menomorduakan Muhammadiyah” “Mungkin menurut orang lain tidak profesional. Tetapi itu lebih baik karena semua pimpinan Muhammadiyah tidak ada yang berfikir mengurusi Muhammadiyah sebagai profesi. Semua berniat sbg pengabdian. Yang penting dilakukan penuh kesungguhan dan sepenuh kemampuan”. Dahulu pernah ada gagasan memberi gaji kepada pimpinan Muıammadiyah supaya waktu dan perhatiannya bisa penuh kepada pesyarikatan. Tanggapan Pak AR ketika ditanya:...
AKU, KAMU DAN CINTA ITU
Aku mencintaimu lewat petik lagu-laguku
Bersama basahnya kata yang di rendam dalam hatimu
Aku mencintaimu dalam pandang bulan yang perbani
Bersama kerling bintang-bintang yang di lukiskan
dalam gairahmu
Aku mencintaimu lewat desir angin dan buih lautan
Ketika rindu menjadi pijar dalam lentera mahligai
yang kupersembahkan
Aku mencintaimu lewat tepian mega-mega
Dalam sederetan pelangi di mana namamu tertulis di tiap
warnanya
Aku mencintaimu lewat gelombang badai gemuruh
dadaku
Pada sebilah musim di bulir-bulir hari
Juga pada tetesan airmata di pelupuk jiwamu
Aku mencintaimu lewat segenggam jabat sebuah akad
Hingga ijab kabul terucap menyongsong langit di
bawah arsy-Nya
Aku mencintaimu pada sepenggal kisah hidupku
Ketika sebilah tulang rusukku menginginkan tempat
kembali
Aku mencintaimu begitu saja.
Begitu saja.
Tepian Langit, 12.13.300113
Aku mencintaimu lewat petik lagu-laguku
Bersama basahnya kata yang di rendam dalam hatimu
Aku mencintaimu dalam pandang bulan yang perbani
Bersama kerling bintang-bintang yang di lukiskan
dalam gairahmu
Aku mencintaimu lewat desir angin dan buih lautan
Ketika rindu menjadi pijar dalam lentera mahligai
yang kupersembahkan
Aku mencintaimu lewat tepian mega-mega
Dalam sederetan pelangi di mana namamu tertulis di tiap
warnanya
Aku mencintaimu lewat gelombang badai gemuruh
dadaku
Pada sebilah musim di bulir-bulir hari
Juga pada tetesan airmata di pelupuk jiwamu
Aku mencintaimu lewat segenggam jabat sebuah akad
Hingga ijab kabul terucap menyongsong langit di
bawah arsy-Nya
Aku mencintaimu pada sepenggal kisah hidupku
Ketika sebilah tulang rusukku menginginkan tempat
kembali
Aku mencintaimu begitu saja.
Begitu saja.
Tepian Langit, 12.13.300113
Komentar
Posting Komentar
Selamat datang dan membaca tulisan dalam Blog ini. Silakan tinggalkan komentar sebagai tanda sudah berkunjung, salam dan bahagia selalu.