BELUM SEMUA KENAL MUHAMMADIYAH,,, 😍😍😍 Seorang pengurus yayasan bertanya: "Berapa gaji pengurus Muhammadiyah yang tertinggi dan terendah?” “Pimpinan tidak ada yang digaji, hanya karyawan yg digaji” jawab saya. “Apa benar ? Kalau begitu dari mana sumber ekonomi mereka ?” “Semua pimpinan Muhammadiyah punya pekerjaan, tidak menganggur”. "Bagaimana kalau tugas Muhammadiyah bersamaan dengan tugas pekerjaan?” “Jika waktu berbenturan, tugas pekerjaan didahulukan, baru Muhammadiyah”. “Kalau begitu tidak profesional karena menomorduakan Muhammadiyah” “Mungkin menurut orang lain tidak profesional. Tetapi itu lebih baik karena semua pimpinan Muhammadiyah tidak ada yang berfikir mengurusi Muhammadiyah sebagai profesi. Semua berniat sbg pengabdian. Yang penting dilakukan penuh kesungguhan dan sepenuh kemampuan”. Dahulu pernah ada gagasan memberi gaji kepada pimpinan Muıammadiyah supaya waktu dan perhatiannya bisa penuh kepada pesyarikatan. Tanggapan Pak AR ketika ditanya: ”Itu niat
PADA suatu masa hiduplah seekor burung gagak tua yang sangat bijaksana di puncak sebatang pohon. Dari tempatnya bertengger, ia bisa melihat semua kejadian yang berlangsung di atas bumi. Suatu hari ia melihat seorang pemburu berjalan diam-diam dengan membawa sebuah jaring. Untuk memperingatkan teman-temannya, burung itu berteriak dengan menggunakan bahasa gagak, “Ada pemburu yang membawa jaring! Ada pemburu yang membawa jaring!”
Semua burung yang sedang berada di
tempat itu bergegas terbang untuk menyelamatkan diri mereka.
Namun, sekumpulan burung merpati di
kejauhan tidak mendengar peringatan yang diberikan oleh burung gagak. Selama beberapa
saat mereka sempat terheran-heran melihat kekacauan yang terjadi ketika
berbagai jenis burung berterbangan ke arah yang berbeda-beda, tetapi kemudian
terus terbang. Tiba-tiba pemimpin kawanan burung merpati itu melihat ada
biji-biji jagung yang bertebaran di tanah. Ia menukik ke bawah, dan burung
merpati lainnya mengikuti gerakannya itu. Maka, mereka pun berpesta ria menikmati
jagung tersebut.
Sebenarnya si pemburu cerdik yang telah
menebarkan biji jagung di sekeliling jaringnya. Segera setelah beberapa ekor
burung merpati sibuk menikmati biji-bijian tersebut, ia menarik tali jaringnya,
dan memerangkap mereka di dalamnya. Burung-burung itu mengepak-ngepakkan sayang
dan berseru-seru, dan mencoba menggigiti jaring, tetapi mereka tidak dapat
berbuat apa-apa. Dalam kepanikan burung-burung mengepak-ngepakkan sayap dan
berseru-seru, mengepak-ngepakkan sayap dan berseru-seru lagi, hingga jaring
seolah-olah dipenuhi dengan setumpuk bulu yang berputuar-putar.
Pemimpin burung merpati tahu bahwa semua
ini dimulai sebab kesalahannya dan ia harus segera bertindak.
“Dengarkan,” katanya. “Hentikan semua
keributan ini. Kita tidak akan bisa membebaskan diri dengan cara seperti ini.”
Perlahan-lahan keadaan bisa teratur
kembali. Kemudian si pemimpin berkata, “kita harus bekerjasama. Kalau kita
berusaha sendiri-sendiri, tidak akan ada gunanya. Aku akan berhitung sampai
tiga. Kalau aku berteriak ‘tiga’, kepakkan sayap kalian bersama-sama, dan kita
akan menerbangkan jaring ini ke langit.”
“Satu…. Dua…. Tiga!” seru si pemimpin,
dan semua burung merpati itu, dengan kaki-kaki yang masih terperangkap di dalam
jaring, mulai mengepakkan sayap mereka.
Perlahan-lahan sekawanan burung merpati tersebut
membubung tinggi, meskipun kaki-kaki mereka masih terjerat oleh jaring si
pemburu. Mereka terbang sejauh beberapa mil, dengan diikuti oleh burung gagak
bijak yang menyemangati mereka.
Kemudian, ketika kawanan burung itu
sedang terbang, burung gagak berseru-seru memanggil mereka.
“Raja Tikus tinggal di tempat ini. Raja
Tikus tinggal di tempat ini. Turunlah ke bawah, ia pasti mau menolong kalian.”
Ketika Raja Tikus melihat sebuah benda
raksasa yang mendarat di tanah, ia segera berrgegas ke lokasi pendaratan, dan
melihat benda itu ternyata sekawanan merpati yang terperangkap di dalam jaring.
“Ya, ampun! Bagaimana hal seperti ini
bisa terjadi?” Tanya Raja Tikus.
“Semua ini salahku,” jawab pemimpin
burung merpati. “Aku melihat ada biji-biji jagung di tanah, tetapi aku tidak
melihat jaringnya. Kau tentu mengerti, Raja Tikus. Kita hanya melihat apa yang
ingin kita lihat.”
“Aha, jangan khawatir,” kata Raja Tikus.
Lalu, ia memanggil teman-teman serta
para pengikutnya, dan tikus-tikus itu beramai-ramai menggerogoti jaring,. Tidak
lama kemudian, burung-burung itu bisa terbang dengan bebas lagi.[]
Cerita
ini disadur dari kumpulan Fabel Panchatantra.
Dalam
buku Si Gajah dan Sekumpulan Semut (One Hundred and One Folktales from India)
oleh Eunice De Souza (Gradien Mediatama)
#PINOQQ#
BalasHapusBANYAK BONUS DAN MUDAH MENANG 100%
Keunggulan PINOQQ :
- PROSES DEPO & WD MUDAH TANPA RIBET
- PROSES DEPO & WD TERCEPAT
- KARTU-KARTU BERKUALITAS DISAJIKAN
- CS RAMAH & PROFESIOANAL SIAP MEMBANTU 24JAM
- TIPS & TRIK SELALU DI INFOKAN KE SEMUA MEMBER HANYA DI SINI
- SEMUA BANK ONLINE 24 JAM ( JIKA TIDAK ADA GANGGUAN )
Nikmati juga HOT PROMO bersama kami:
* BONUS TURNOVER 0.3% (aDIBAGIKAN SETIAP 5 Hari 1x)
* BONUS REFERRAL 15% (SEUMUR HIDUP)
Tunggu apalagi bos ^^ Langsung daftar diri anda DI PINOQQ
hubungi melalui LiveChat&WA DAN SIAP melayani 24 jam
- WA : +855 969 787 541
- LINE : pino_qq
- TELEGRAM : +855969787541
- LINK : WWW.PINO22(.)NET
Salam Sukses & Hoki
=> DAFTARKAN SEKARANG JUGA <=