Langsung ke konten utama

Gaji Pimpinan di Muhammadiyah

BELUM SEMUA KENAL MUHAMMADIYAH,,, 😍😍😍 Seorang pengurus yayasan bertanya: "Berapa gaji pengurus Muhammadiyah yang tertinggi dan terendah?” “Pimpinan tidak ada yang digaji, hanya karyawan yg digaji” jawab saya.  “Apa benar ? Kalau begitu dari mana sumber ekonomi mereka ?” “Semua pimpinan Muhammadiyah punya pekerjaan, tidak menganggur”. "Bagaimana kalau tugas Muhammadiyah bersamaan dengan tugas pekerjaan?” “Jika waktu berbenturan, tugas pekerjaan didahulukan, baru Muhammadiyah”. “Kalau begitu tidak profesional karena menomorduakan Muhammadiyah” “Mungkin menurut orang lain tidak profesional. Tetapi itu lebih baik karena semua pimpinan Muhammadiyah tidak ada yang berfikir mengurusi Muhammadiyah sebagai profesi. Semua berniat sbg pengabdian. Yang penting dilakukan penuh kesungguhan dan sepenuh kemampuan”.  Dahulu pernah ada gagasan memberi gaji kepada pimpinan Muıammadiyah  supaya waktu dan perhatiannya bisa penuh kepada pesyarikatan. Tanggapan Pak AR  ketika ditanya:  ”Itu niat

Membaca Dongeng Dunia


Oleh: Denni Meilizon

TENTUNYA  patut disyukuri jika buku-buku cerita dongeng agaknya mulai kembali dapat kita jumpai di toko-toko buku langganan kita bukan hanya dongeng lokal tetapi juga dongeng dunia. Buku-buku itu dikemas demikian cantik dan baik. Ceritanya juga beragam dan pilihan. Maka seharusnya gembiralah para orangtua dan juga guru serta pegiat literasi yang menjadikan dongeng sebagai salah sebuah alat untuk membentuk karakter anak dan peserta didik. Setidaknya, dengan membeli buku-buku itu maka orangtua menjadi kaya akan bahan cerita, tidak melulu mengisahkan dongeng si kancil si pencuri ketimun belaka, dan karena ini dongeng dunia (antar bangsa) maka dipastikan pula akan bertambahlah wawasan kita soal budaya bangsa lain. Bukankah itu keren sekali?
Dongeng biasanya diceritakan dengan alur yang sederhana. Penulisan dongeng ditulis dalam alur cerita yang singkat dan bergerak cepat. Saat menceritakan atau menulis dongeng biasanya karakter tokoh tidak diceritakan secara rinci. Dongeng biasanya ditulis seperti gaya penceritaan secara lisan. Pendahuluan dalam cerita sangat singkat dan langsung pada topik yang ingin diceritakan.  
Buku dengan ilustrasi gambar yang menarik biasanya lebih disukai anak. Anak kecil yang belum bisa membaca biasanya tertarik mendengarkan cerita dan melihat ilustrasi gambarnya.
Selain membantu anak agar relaks dan segera mengantuk, membacakan dongeng sebelum tidur nyatanya juga memberikan banyak manfaat terutama untuk anak-anak. Imajinasi bisa dilatih agar otak mereka terbiasa berpikir cepat dan efektif. Gunanya untuk kreatif manakala dihadapkan kepada permasalahan. Mereka berkembang menjadi solutif. Tentu saja waktu untuk membacakan dongeng merupakan sebuah saat yang bermutu dan berharga. Kedekatan dan keintiman antara orangtua dan anak terbangun saat itu dan akan menjadi sebuah kenangan jangka panjang yang indah.
Adapun hal lainnya menurut penelitian dongeng ternyata salah satu faktor yang mempengaruhi perkembangan kemampuan berbahasa bagi usia kanak-kanak. Hal ini juga akan menstimulus keinginan dan rasa penasaran untuk memuaskan hasrat tidak hanya mendengarkan satu cerita saja, tetapi juga lambat laun akan membutuhkan kebaruan cerita tanpa habis, maka dengan cara demikian terbentuklah minat membaca pada anak. Anak-anak yang sering dibacakan buku cerita akan tumbuh menjadi anak yang gemar membaca buku, ketimbang anak-anak yang lebih banyak disodorkan TV atau video.
Apa yang Anda baca akan memengaruhi kehidupan Anda, demikian pula dengan anak. Anak akan belajar banyak dari kisah-kisah yang didengarnya. Selipkanlah pesan moral dalam cerita yang Anda bacakan dengan cara sederhana untuk membentuk karakter anak. Lewat cerita, Anda bisa mengajarkan soal kebaikan dan keburukan, kebiasaan-kebiasaan yang baik sehari-hari, seperti mencuci tangan, memakan sayur dan buah, juga menggosok gigi sebelum tidur.
Atas pertimbangan demikian, dengan semangat pembelajaran dan pengayaan sesuai motto SKH Haluan Padang yakni “Mencerdaskan Kehidupan Masyarakat” maka mulai edisi ini akan dimuat kisah-kisah dongeng dunia yang kami sadur dari berbagai referensi dan buku sumber bacaan pilihan redaksi. Pemuatannya berselang seling dengan naskah kiriman para sahabat Sulam Emas agar pembaca yang kiranya belum dilapangkan waktu dan rezeki untuk membaca buku dapat pula membaca dongeng melalui suratkabar ini sebagai alternatif pilihan.
Salam hari raya, Selamat berlebaran! Taqabalallahu minna waminkum.



Komentar

Postingan populer dari blog ini

Puisi Fiksi dalam Sorak Sorai Kepergian dan Penantian

 (Kolom Apresiasi di SKH Haluan, 11 September 2016) Oleh Denni Meilizon AGAKNYA kata “rindu” memang tidak pernah bisa dipisahkan dari sebuah jarak antara kepergian dengan penantian. Sebagaimana sebuah kapal yang melayari lautan, perjalanan telah membawa semua ekspektasi kata “rindu” yang malih rupa kemudian dengan sebutan kenangan. Sedangkan kenangan selalu berupa sebentuk rumah, kebersamaan dan jejak. Puisi “Yang Ditahan Angin Rantau” menggambarkan betapa kenangan telah berumah di tanah perantauan sedangkan di kampung halaman tertinggal sebentuk ingatan. Larik begini, Sepanjang malam adalah angin yang berembus menikam jauh sampai ke putih tulang/ Penyair seakan memberitahukan kepada kita bahwa rindu rumah kampung halaman telah mencukam dalam sampai titik paling rendah, sampai ke tulang.   Anak rindu kepada masakan Ibunda dan tepian mandi ketika kanak-kanak. Tetapi, puisi ini bukanlah hendak menuntaskan keinginan itu. Tak ada waktu untuk menjemput kenangan. Lihatlah larik

DIALOG SUNYI REFDINAL MUZAN DALAM SALJU DI SINGGALANG

Harian Umum RAKYAT SUMBAR edisi SABTU, 25 Januari 2014 Ketika menutup tahun 2013 lalu, Refdinal Muzan kembali menerbitkan kumpulan sajaknya dengan judul "Salju di Singgalang". Penyair melankonis dan teduh ini benar-benar sangat produktif "berkebun" kata-kata. Bahasa qalbunya menyala. Sajak-sajaknya mencair mencari celah untuk mengalir dengan melantunkan irama yang mengetuk-ngetuk pintu bathin pembaca, mengajak bergumul, berbaris lalu berlahan lumat bersama kelindan kata yang merefleksikan pergerakan kreatifitas kepenyairannya. Membaca sajak-sajaknya memberikan ruang untuk berdialog lalu menarik  kita untuk ikut ke dalam pengembaraan dengan wajah menunduk, bertafakur dalam sunyi, menghormati kemanisan sajak yang disajikan berlinang madu.

KAJIAN PUISI-BUNYI DALAM SAJAK

BAB I  PENDAHULUAN   1.1          Latar Belakang Sastra merupakan cabang seni yang mengalami proses pertumbuhan sejalan dengan perputaran waktu dan perkembangan pikiran masyarakat.  Demikian pula sastra Indonesia terus berkembang sesuai dengan tuntutan zaman, karena sastra adalah produk  (sastrawan) yang lahir dengan fenomena-fenomena yang ada dalam kehidupan masyarakat.