BELUM SEMUA KENAL MUHAMMADIYAH,,, 😍😍😍 Seorang pengurus yayasan bertanya: "Berapa gaji pengurus Muhammadiyah yang tertinggi dan terendah?” “Pimpinan tidak ada yang digaji, hanya karyawan yg digaji” jawab saya. “Apa benar ? Kalau begitu dari mana sumber ekonomi mereka ?” “Semua pimpinan Muhammadiyah punya pekerjaan, tidak menganggur”. "Bagaimana kalau tugas Muhammadiyah bersamaan dengan tugas pekerjaan?” “Jika waktu berbenturan, tugas pekerjaan didahulukan, baru Muhammadiyah”. “Kalau begitu tidak profesional karena menomorduakan Muhammadiyah” “Mungkin menurut orang lain tidak profesional. Tetapi itu lebih baik karena semua pimpinan Muhammadiyah tidak ada yang berfikir mengurusi Muhammadiyah sebagai profesi. Semua berniat sbg pengabdian. Yang penting dilakukan penuh kesungguhan dan sepenuh kemampuan”. Dahulu pernah ada gagasan memberi gaji kepada pimpinan Muıammadiyah supaya waktu dan perhatiannya bisa penuh kepada pesyarikatan. Tanggapan Pak AR ketika ditanya: ”Itu niat
Pada butir gula dan ampas kopi diaduk pula soalan
keseharian
Tadi siang huma dikunjungi hama yang menelikung
jerat dipinggir batas
Habis setengah hasil kerja sebulan ini
Skak Mat, raja pada papan catur terancam lengser
Bukannya berduka cita malah gelak tawa membahana
membuat bunyi berderik kursi-kursi dari papan sisa-sisa olahan sawmill di ujung
kampung
Laba usaha hari ini cukup bagus, syukurlah pasar
masih digemari ibu-ibu mencari kebutuhan hariannya
Harga getah, damar dan kelapa sawit sedang senewen
maklum saja para tauke itu sedang galau menerka dollar yang berpetak umpet
dengan rupiah
oo... kalian saksikankah pidato tuan Presiden
semalam?
KPK dan POLRI akhirnya sepakat berdamai pula alamat
para koruptor itu masuk bui semuanya
Plakk !! batu domino berbalak tiga ditamparkan ke
meja, empat gelas teh telur dan sebatang rokok habis puntung membakar sungut
Disudut dekat perapian, empunya kedai tersenyum
simpul
Malam ini kedai ramai sekali maklum saja tadi siang
ternyata hari pekan pula
Sebab uang pembeli bahan bakar motor butut itu dan
bahan-bahan kudapan sebagai bekal sudah pula terkumpul di dalam kantong
Di kedai kopi
dimana tempat masalah hidup bisa terlupa untuk
sementara waktu
Sambil gelak dan tertawa terbahak-bahak
Komentar
Posting Komentar
Selamat datang dan membaca tulisan dalam Blog ini. Silakan tinggalkan komentar sebagai tanda sudah berkunjung, salam dan bahagia selalu.